Thursday 29 January 2009

PESANTREN SUKAHURIP

Pesantren Sukahurip


Pesantren ini terletak diselatan kota Bandung, tepatnya di Cikancung, Cicalengka Bandung Selatan. Dengan di pimpin oleh kiyai yang sangat kharismatik Akang KH. Abdul Fatah, pesantren ini sangat memiliki karakter yang sangat tradisional, tidak berubah oleh perkembangan zaman.


Sekitar tahun 2004 saya mencoba mendalami ilmu di pesantren ini, hal ini dikarenakan sahabat ane yang bernama Asep Aminuddin tinggal tidak jauh dari pesantren ini.


Banyak sekali ilmu yang saya dapatkan di pesantren tradisional ini, dari ilmu akhlaq, fikih, sampai ilmu bahasa yang tentunya bahasa arab, karena bahasa arab adalah bahasa Al Qur'an sebagai pedoman hidup ummat islam dimanapun berada.


Pertama kali saya datang ke pesantren ini, saya sangat tercengan dengan pemandangan yang sangat berbeda dengan kota Bogor tempat saya tinggal, suasana yang bener-bener alami, tradisional, tenang, tentram dan damai. Tentunya saya sangat menikmati suasana yang sangat alami itu.


Saat itu saya di tempatkan di sebuah " kobong " ( sebutan untuk kamar yang ada di pesantren ) yang membuat saya tercengang adalah kobong tersebut terbuat dari bambu dan dibuat seperti panggung yang terlihat reot karena sudah lama berdiri, bukan hanya itu saja yang membuat saya merasa heran karena bangunan ini tidak ada di kota yang saya tinggali, ternyata setelah saya masuk kedalam kobong tersebut didalam kobong itu ada tiga tingkat, terbayang ruangan sekecil itu harus dibagi tiga tingkat, yang tentu saja ketika kita memasukinya kita harus menunduk, hal ini ternyata berfilosofi bahwa kita harus selalu tunduk kepada Allah SWT.


Dilantai yang ketiga dekat sekali dengan kenteng / atap atau memang ternyata kita berada di atap itu, jadi kita akan merasakan panas dan dingin langsung dari langit. Sangat menyenangkan......


Semua santri yang tinggal disana belajar mandiri, dari masak, mencuci baju, membersihkan kobong dilakukan oleh sendiri.


Cerita lucu... ketika saya ingin makan, warung agak lumayan jauh dari pesantren ini yang disediakan disini adalah kantin yang tidak setiap saat buka dikarenakan yang menjaga kantin ini adalah santri yang kegiatan utamanya adalah mengaji. Saat itu perut lapar sekali, ingin meminta tolong orang lain saat itu tidak memungkinkan karena mereka sedang mempersiapkan diri mengaji di mesjid, terpaksa harus berusaha sendiri, saya pergi ke dapur yang ga bisa disebut dapur karena "dapur" itu hanya bangunan yang hanya ditutupi oleh atap saja, terbuka dan beralaskan tanah. Yang meyakinkan saya bahwa disitu adalah dapur karena disitu terdapat " hawu " ( sebutan tempat untuk memasak yang terbuat dari bata ) alias batu tersebut digunakan untuk membakar kayu bakar sebagai bahan untuk memasak.


Saat itu saya mencoba menyalakan api, dengan sekuat tenaga saya, terbayang di rumah yang hanya 'klik' maka api itu akan menyala karena di rumah menggunakan kompor gas. Dengan susah payah saya menyalakan kayu bakar itu.. tetap saja hasilnya nihil, akhirnya saya kesal juga, kutiup sekencang-kencangnya bukan api yang menyala tetapi wajah saya yang hitam belepotan karena bekas kayu bakar.hehehe



Dan saat itu Akang melihat saya belepotan hitam memberitahuku bahwa harus dengan kesabaran supaya api itu bisa menyala. Dengan kesabaran pasti api itu akan menyala, pelajaran pertama yang kudapatkan dipesantren ini adalah kesabaran yang membuahkan hasil akhirnya api itu menyala dan saya bisa memasak walaupun mie instan.

11 comments:

  1. mampir dong ke blogku,hhtp://mnovyar.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. السلا م عليكم ورحمة الله وبركته
    salam kenal ti abdi urang karawang nu sami sami alumni cikancung bandung, kumaha damang mang...????

    ReplyDelete
  3. syukron akhi ......abdi oge alumni cikancung angkatan 2009....

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Hatur uninga ka sadayana..kamari kping 23 dinten juma,t guru urang sadayana kh abdul fatah bin kh dahori parontos ngantunken.urang sami sami du,a ken...alfatihah........

    ReplyDelete
  6. mantap rerencangan abdi mang dobles alumni ci kancung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sami mang abdi oge alumi cikancung

      Delete
    2. Salam kenal Abi Oge alumni Cikancung sohib Deket mang Adang sihir kobong b

      Delete
    3. Abdi alumni cikalama angkatan 97,terang pisan k cikancungmah.

      Delete
  7. manawi aya anu gaduh foto almarhum pangresa akang, diantos, jazakalloh,, 082317462345, Atep Alumni ti garut 2002

    ReplyDelete
  8. Hapunten ngiring tumaros, syarat leubeut masantren kaci kancungteh naon naonwae mang, abdi hoyong ngaleubeutkeun murang kalih

    ReplyDelete